15 May 2009

Salju


Musim dingin datang, salju turun. Pertama kali melihat salju turun rasanya seperti di alam khayal. Apalagi tempat kerjanya mendukung. Kamar tempat tidur letaknya agak jauh dari pabrik, ada sawah di belakang. Kiri kanan dan depan banyak pohon. Wah, bagus sekali melihat salju yang seperti kapas halus turun. Teksturnya lebih lembut dari es serut. Cuma dalam waktu sekitar 1 jam, hampir semua permukaan kelihatan putih bersih.

Waktu salju turun, udara masih belum seberapa dingin. Ya, walaupun dingin tapi masih tertutupi oleh rasa keindahan dan kekaguman melihat salju. Setelah lewat beberapa minggu dan apalagi waktu saljunya mulai mencair, udara menjadi semakin dingin.

Kamar tempat tidur memang ada pemanas. Ada 2 macam, yang satu biasanya berbentuk seperti kipas angin, tapi ada elemen pemanasnya. Jadi yang keluar hawa panas. Atau yang bentuknya seperti radiator. Bahan bakarnya bisa minyak tanah. Hawa panas keluar dari besinya. Yang kedua seperti tikar untuk tidur. Atau biasanya ditanam langsung di lantai. Tapi ngga semuanya, paling sekitar 1x2 meter atau seukuran kasur tempat tidur. Sisanya yang ngga ada pemanasnya tetap dingin seperti di freezer.

Air yang saya taruh dekat pintu ngga lama langsung jadi es. Kalau cuci pakaian, sebaiknya taruh di dalam kamar yang ada pemanasnya. Pernah saya coba jemur di luar, kebetulan ada matahari. Waktu sore hari dan mau ngambil, pakaian jadi es, beku, kaku seperti papan.

Salju mencair, datanglah musim semi (sekitar bulan April), pohon yang tadinya gundul tiba-tiba keluar bunga. Bagus, seperti pohon mainan. Ngga ada daunnya , cuma ada batang, dahan, ranting dan bunga. Udaranya juga enak, sejuk. Matahari terasa hangat, ngga menyengat. Kalau ada angin tambah segar.

Memasuki bulan Juli, udara semakin panas. Waktunya makan es krim sebanyak-banyaknya. Terang lebih panjang. Biasanya sampai hampir jam 8 malam baru gelap. Kalau pagi, sekitar jam 4 lebih udah mulai terang. Kalau kerja sering ngga betah. Keringatan terus.

Bulan Nopember mulai dingin, angin kadang bertiup kencang. Daun-daun berguguran. Ohya, sebelum gugur, daunnya berubah warna. Kuning dan merah. Bagus, bisa dikumpulin daun yang bagus, dilaminating dan dijadikan pembatas buku.

Musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur memang punya keindahan masing-masing. Tapi saya tetap lebih senang musim di Indonesia. Terutama musim durian, musim rambutan, musim mangga, musim duku dan semua musim buah yang ada di Indonesia. Ngga nyambung ya....

No comments:

Post a Comment