19 March 2009

'Mprit Goreng


Sejak diajak berburu yang pertama, saya jadi senang berburu. Tapi belum punya senapan angin. Biasanya diajak pergi sama tetangga sebelah rumah. Perginya cuma berdua, naik sepeda motor.Jalannya pelan-pelan, biasanya jenis ayam-ayaman yang jadi buruan dan banyaknya di dekat sawah. Yang paling saya kagumi adalah matanya yang awas. Sambil bawa motor dan jalan pelan, dia bisa tahu dan melihat kalau ada burung. Dan saya selalu terlambat beberapa menit. Dia sudah turun dan siap mau menembak, saya baru melihat burungnya.
Pernah juga sewaktu di daerah Pasar Sore, ngga dapat buruan sama sekali. Akhirnya mampir ke rumah teman. Terus diajak jalan-jalan ke tempat pembuatan batu bata. Disana banyak pohon palem dan kelapa. Dan diantara dahan pohon banyak burung 'mprit (jenis burung pipit dan burung gereja).

Burung-burung kecil dan tak berdosa itu menjadi korban, jadi sasaran tembak. Lumayan banyak juga tertembak. Semuanya dikumpulin dan dibawa pulang. Sampai di rumah lansung dipotong, kepala dan bulunya dibuang. Isi perut dan kulitnya juga dibuang. Tinggal daging yang ukurannya cuma segede bakso. Makan waktu lumayan lama untuk memotong dan membersihkannya, kemudian dikasih kecap manis, sedikit gula,garam dan merica. Panaskan minyak, terus goreng daging tersebut. Langsung makan daging plus tulang-tulangnya, rasanya, wah... kriuk-kriuk.

No comments:

Post a Comment