
Dari dulu waktu masih imut, hobby piara binatang udah mulai timbul. Terutama ikan, mulai SD udah senang ikan hias air tawar. Kalau sebelum SD memang suka ikan, tapi ikan matang, yang dibakar, goreng, pepes dan kukus.... he he (dan sampai sekarang).
Yang paling berkesan dan masih terus saya ingat adalah cerita tentang koko saya. Waktu itu pergi ke tempat orang jual ikan dengan koko, sibuk berkeliaran dan mencari ikan yang cocok. Sebenarnya sih banyak yang cocok dan bagus-bagus. Tapi sayang kantongnya lagi bolong. Kesana cuma jalan-jalan dan cuci mata.
Baru setengah jam disana, tiba-tiba koko kasih kode dengan bahasa isyarat. Tangannya tunjuk-tunjuk terus keluar, mulutnya cuma keluar bunyi mmmhh,mmmhh. Saya bingung, biasanya kalau main ke tempat orang jual ikan bisa berjam-jam. Paling cepat juga 2 jam, jalan, liat dan ngobrol. Ini kok cepat mau pulang dan kenapa tiba-tiba kok jadi seperti orang bisu.
Sebagai seorang adik yang baik dan nurut, saya ikut keluar. Sampai di luar baru tahu rahasia di balik kebisuan koko dan mengapa maunya cepat pulang. Dari dalam mulut koko keluar ikan mas koki yang kecil 1 ekor. Ternyata dia nangkap ikan dan diselundupkan di dalam mulutnya. Ikan itu cepat-cepat dimasukkan dalam kantong plastik yang telah disediakan, airnya diambil dari air selokan dipinggir jalan. Kasihan, ikannya teler berat. Ngga tahu apakah karena memang kekurangan oksigen atau gara-gara bau di dalam mulut koko... Dan nasib ikan itu memang malang, setelah beberapa saat ngga bisa diselamatkan. Sia-sia pengorbanan koko.
Ingatlah.... Jangan pernah ke tempat jualan ikan tanpa bawa uang, dan yang paling utama janganlah mengambil ikan orang lain, apalagi sampai dimasukkan dalam mulut. Kasihan ikannya.

RSS Feed (xml)
No comments:
Post a Comment