16 February 2009

PADANG


PADANG

Waktu itu masih liburan kenaikan kelas, makanya waktu diajak Min, saya OK aja.

Rencananya naik bus, banyak bus jurusan Padang disana. Kebetulan rumahnya Min dekat jalan Raya dan kenal dengan yang jual tiket. Jadi setelah beli tiket, kami nunggunya di rumah. Kalau busnya sudah datang nanti dipanggil.
Berangkat dari Perbaungan sekitar jam 13.00 WIB. Dapat tempat duduk di tengah, duduknya bersebelahan. Sebelum naik bus dan sampai udah sekitar 2 jam di bus, Min selalu nanya kondisi saya.
Min : “Lu ngga apa-apa naik bus?'
Me : “ Ngga apa-apa.”
Min : “ Jauh Lho, jalannya berkelok-kelok.” Tahan ngga?”
Me : “ Ya.... semoga aja.”

Jarak dari Medan ke Padang sekitar 819 km, jalannya juga penuh tikungan dan belokan (jalan gunung). Wajar aja Min khawatir, dan saya sendiri sih cuek aja. Kondisi waktu itu khan masih fit, jadi ya ngga masalah. Maju terus pantang mundur.
Saya bawa kakek buyutnya MP3 (walkman), terus kasetnya album Aaron Kwok. Ngga hapal berapa kali Aaron nyanyi dan ngulang terus lagunya yang itu-itu terus.

Waktu di Padang Sidempuan ( udah setengah jalan ), Min mulai menunjukkan gejala aneh, sering menggosokkan minyak angin ke DHT ( daerah Dada, Hidung dan Tenggorokan ). Saya bangun dan memperhatikan. Singkat cerita, pertahanan Min jebol, makan malam enak yang baru beberapa puluh menit yang lalu dinikmati semuanya tumpah. Min sempat beberapa kali muntah, ada yang sempat diselamatkan, masuk dalam kantong kresek. Sebagian besar lolos dan menghiasi lantai dibawah kursi dan sekitarnya. Lalu ditutupi pakai saputangannya.

Pagi hari, jam 09.00 WIB memasuki kota Padang. Rasanya lega sekali, pemandangannya bagus sekali, rasa lelah, capek, pusing dan mual sempat terlupakan. Sebelum turun dari bus, sempat-sempatnya Min mengambil saputangannya. “ Sayang, masih baru.” begitu komentarnya. Lalu dengan cueknya memasukkan saputangan yang berlepotan dengan berbagai macam hidangan makan malamnya kedalam kantong kresek.

No comments:

Post a Comment