16 February 2009

BUKIT TINGGI


Selama di Padang, tinggalnya bareng Om nya Min. Di sana ada adik cowok Min, namanya “Sen”.
Suatu hari, saya dan Min diajak ke Bukit Tinggi oleh Sen. Berempat ke sana, plus temannya Sen (sebut saja namanya “A”).


Waktu nunggu bus,
Min : (sambil merokok, lalu menyodorkan bungkus rokoknya ke A) “ Mau?'.
A : (melirik sekilas, terus menjawab) “Ngga! Beko.”
Min : (diam sebentar, terus nanya ke Sen) “ Beko itu rokok apa? Enak nnga?”.
Sen : (bingung, terus sambil tersenyum menjawab) “ Beko itu bukan merk rokok. Tapi artinya “nanti or ntar aja”.
Min : “Ohhhh...”

Cuma 2 jam perjalanan antara Padang dan Bukit Tinggi ( naik bus ). Tapi jalannya cukup menegangkan, naik-turun dan melingkar-lingkar seperti ular lagi sakit perut.
Sekarang Min udah terlatih, 2 jam diobok-obok dalam bus tidak menggoyahkan pertahanannya. Sukses berangkat dan pulang dengan selamat, tanpa meninggalkan setitik nodapun di dalam bus.

Cuaca mendung dan gerimis, tapi ngga menyurutkan niat jalan-jalan kami. Sambil kehujanan, acara tetap jalan terus, mulai dari kebun binatang, goa Jepang, sampai jam Gadang(besar).
Pulangnya sudah sore, mampir makan dulu. Menunya nasi goreng yang anehnya ngga pakai kecap manis, tapi saos cabe. Jadi warnanya bukan coklat, tapi merah.

Hampir 10 hari di Padang, sempat juga ke pantai dan liat Teluk Bayur yang terkenal itu. Padang memang bersih, pemandangannya juga bagus. Mungkin suatu saat akan kembali lagi, tapi kemungkinan besar ngga naik bus lagi.

No comments:

Post a Comment