17 February 2009

KARAWANG


Sebenarnya ngga ada bayangan sama sekali kalau suatu saat akan lepas dari LP.
Waktu SMP, habis libur panjang. Teman-teman pada berlomba cerita tentang liburannya. Ada yang cerita pergi ke Jakarta. Dengar cerita itu, saya sama sekali ngga merasa iri dan bahkan cenderung tidak tertarik dan menganggap biasa. Saya kok yakin kalau suatu saat saya juga akan kesana (kok pede banget ya.....)
Padahal sih, melihat kondisi, situasi saat itu harusnya saya tahu diri. Kemungkinan untuk keluar dari LP bakalan sulit sekali.


Memang kalau dipikir dengan logika bakalan pusing dan ngga masuk akal ( makanya saya ngga suka banyak pikir).
Sebelum acara kelulusan, saya dan beberapa siswa dan siswi yang berprestasi (he he...ngga nyangka khan kalau saya termasuk jajaran siswa elite yang berprestasi) dipanggil dan ditawarkan untuk melanjutkan kuliah di USU ( Universitas Sumatera Utara ).
Saya ngga tertarik, soalnya udah ada niat bareng teman ( An ) untuk melanjutkan di UMI ( Universitas Methodist Indonesia).

Daftar di UMI, An jurusan Sastra Inggris, dan saya jadi petani ( jurusan pertanian ).
Dari dulu saya senang kalau liat acara di TVRI yang menyiarkan acara tentang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perhutanan dan lain sebagainya yang sejenis,sebangsa dan setanah air.

Beberapa hari kemudian tante (saudaranya papa) telpon ke rumah, bilang kalau anaknya yang cowok (kebetulan namanya juga An) kuliah dan tinggal di Karawang bareng Cek Kong (saudaranya Engkong/kakek). Di sana sekalian bantu Cek Kong yang buka usaha minuman. Jadi selain kuliah, bisa praktek kerja langsung di sana.
Mama pikir bagus juga, khan bisa hemat biaya makan dan kost. Makanya, mama langsung coba telpon ke Karawang dan ngobrol ama Cek Kong. Trus disetujui dan mulailah persiapan pengiriman.

Berangkat ke Karawang bareng ayah tercinta, dengan kendaraan berat.. Ya, berat dan besar.
Naik Truk yang angkut jeruk manis untuk di kirim ke Jakarta. Yang punya truk itu mantan bosnya papa.
Jadi dikasih harga dan disediakan tempat khusus buat kami berdua.
Itulah perjalanan perdana, meninggalkan pulau Sumatera.....

Lama perjalanan 3 hari 2 malam ( LP s/d Jakarta ). Kalau kepanasan, tinggal buka jendela dan biarkan angin mengalir masuk. Mau angin sepoi-sepoi bukalah jendela dikit aja, terus bukalah jendela agak lebar kalau mau angin yang berhembus kuat. Dan kalau kedinginan di malam hari, tinggal buka sumbat lubang yang ada di bawah dan panas dari mesin akan naik dan menghangatkan ruangan dalam truk.
Singkat cerita, kami berdua diturunkan dan ditinggalkan di pelabuhan Merak. Dipersilahkan untuk mencari sendiri kendaraan berikutnya yang bisa membawa kami ke Karawang.

No comments:

Post a Comment