18 April 2009

Mancing Udang


Mancing ikan adalah hal yang umum, banyak dilakukan dan ditemukan di Indonesia. Demikian juga dengan mancing keributan, dan mancing kerusuhan. Kalau mancing udang juga ada, cuma agak jarang. Paling orang lebih suka nangkap udang daripada mancing. Jadi ingat waktu kecil, mandi di kali atau bendungan sambil nangkap ikan dan udang. Biasanya udang kecil yang didapat langsung dikuliti dan dimakan mentah. Rasanya manis plus amis.

Di pabrik (Taiwan), ada kenal baik dengan salah seorang Lao Ta (mandor). Sebelum jadi mandor, dia diserahin tugas ngawasin bagian amplas pelat buat casing. Kebetulan yang pegang mesin itu saya dan Susanto. Kevin (nama keren mandornya) belajar mengoperasikan mesin itu dari kami berdua, tapi akhirnya malah dia jadi lebih pintar karena memang mesinnya pakai bahasanya.

Satu hari, selesai kerja dari shift malam saya dan beberapa orang anak Taiwan (anak sekolah setingkat SMU yang magang di pabrik) diajak untuk mancing udang. Walaupun baru pulang kerja, capek dan ngantuk, saya ok aja. Penasaran mau tahu seperti apa.

Tempat pemancingannya agak jauh dari pabrik, kesananya naik mobil Lao Ta. Kolamnya indoor dan dilapisi keramik. Dalamnya sekitar 1 meter, diberi oksigen. Airnya butek dan ngga kelihatan dasarnya. Bayarnya perjam/orang sekitar 100 NT. Dipinjami pancing yag matanya ada 2-4 biji dan umpannya hati ayam.
Hati ayam dipotong kecil-kecil, dipasang ditiap mata pancing. Setelah itu biarkan tenggelam sampai dasar. Terus gerakkan pancing pelan-pelan ke kiri dan kanan. sampai terasa kalau ada yang nyangkut. Angkat pelan-pelan supaya udangnya ngga jatuh. Ternyata asyik juga, waktu ngga terasa berlalu. Setelah 3 jam mancing, akhirnya udangnya dibakar dan langsung dinikmati disana.
Balik lagi ke pabrik sudah sekitar jam 11 pagi, ngantuk dan capek baru terasa. Akhirnya tidur nyenyak dan bangun jam 5 sore. Siap-siap lagi untuk makan dan kerja lagi.

Sekitar tahun 2006 atau 2007 di Indonesia sempat ramai LAT (Lobster Air Tawar). Tapi setelah itu seperti hilang dari peredaran dan ditelan bumi. Ya, siapa tahu ada orang yang mau investasi dan buat kolam pemancingan LAT di Indonesia. Seperti kolam pancing. Plus disediakan menu dan masak ditempat. Atau ditambahi sedikit mainan dan hiburan buat anak-anak dan keluarga. Ayo..... siapa yang mau modalin, biar saya aja yang jalankan. he he....

No comments:

Post a Comment