18 April 2009

Kunimitsu


Satu minggu ini saya lagi mogok baca novel. Sebagai selingan saya baca komik. Banyak sih komik baru yang terbit hampir tiap bulan. Puluhan judul yang saya ikuti. Tapi kali ini yang saya bahas adalah “Kunimitsu”. Komik yang ceritanya tentang politik, cocok untuk dibahas karena baru tanggal 9 april 2009 kemarin kita melaksanakan pemilihan caleg.

Baca novel seperti makan nasi, itu makanan pokok, yang paling utama untuk perut orang Indonesia umumnya. Tapi kalau terus-terusan nasi, lama-lama juga bisa bosan. Makanya perlu baca komik sebagai selingan. Anggap aja komik itu sebagai mie atau roti. Sedangkan majalah, tabloid, koran dan lainnya dianggap sama seperti snack dan buah. Semuanya perlu komposisi dan waktu pergantian yang tepat supaya tidak mengganggu kesehatan dan saluran pencernaan.

Seri terakhir yang saya baca adalah nomor 18, sekitar satu bulan yang lalu. Aneh juga, padahal seri 1 sampai 17 sudah lama terbit, dan setelah berhenti sekian lama akhirnya keluar lagi lanjutannya. Mungkin komik ini kurang peminatnya atau ada masalah apa, sehingga tertunda dan baru dilanjutkan lagi sekarang. Tapi momennya pas dengan situasi pemilu.

Ceritanya tentang seorang pemuda bernama Kunimitsu Mutou yang baru lulus SMU, pintar membuat Soba (mie khas Jepang). Punya idealis tinggi untuk mengubah pemerintahan Jepang.
Diawal cerita suka berkata seperti ini,” Aku pemuda 18 tahun yang dibesarkan di EDOSHITA, dimandikan pertama kali di sungai SUMIDAGAWA, dididik dengan iringan TAIKO yang mengalunkan lagu KOMORI. Nama keluarga MUTOU, namaku ditulis dengan huruf Kuni (negara) dan Hikari (cahaya).”
Walaupun urakan, tapi Kunimitsu orangnya jujur dan kadang punya ide yang cemerlang. Mengikuti perjalanan kariernya dalam membantu Sakagami Sensei dalam pemilihan walikota benar-benar menarik. Segala macam cara digunakan oleh pihak lawan untuk menjatuhkan kubu Kunimitsu. Untunglah Kunimitsu juga dibantu seorang jenius ( Azuma) yang bertugas sebagai penasehat. Mirip dengan tokoh Kong Ming atau Zu Ge Liang dalam legenda Sam Kok.

Ohya, skalian promosi film Red Cliff I dan II, OK banget. Siasat perang dan taktik dalam legenda Sam Kok bisa divisualisasikan dengan bagus oleh sutradara beserta semua pemainnya. Cuma sebagian kecil dari keseluruhan cerita Sam Kok yang diceritakan dalam dua seri Red Cliff, tapi sudah memakan waktu 2 jam lebih untuk tiap serinya. Sam Kok sudah sering dibuat filmnya, baik yang lepasan terbaru seperti Red Cliff dan Three Kingdoms. Juga banyak versi serialnya. Belum lagi buku dan komiknya yang mengambil nama tokoh atau cerita dalam Sam Kok. Seperti dalam komik Legenda Naga dan The Four Warriors.

Ok, kembali ke Kunimitsu, komik karangan Yuma Ando dan Masashi Asaki.... Pokoknya bagi pecinta komik yang mau mencari cerita dengan tema yang baru karena bosan dengan cerita tentang silat, olahraga dan lainnya. Kunimitsu sangat disarankan. Selain itu side story waktu dia nyamar jadi guru juga mengharukan. Bisa membuat anda meneteskan airmata (kecuali hatimu dari batu, he he...).
Silahkan cari dipersewaan, bacalah, tertawa dan menangislah. Mumpung semua itu belum dilarang.

No comments:

Post a Comment