24 April 2009

Bogor


Tahun 2001 kembali ke Indonesia. Lewat bandara internasional Soekarno Hatta di Jakarta. Kedua tangan penuh dengan bawaan. Saya waktu itu bareng dengan Santo, rencananya mau nginap dulu sekitar 1 minggu dirumahnya, daerah Bogor.

Waktu mau keluar Santo dicegat petugas, kopernya disuruh dibuka dan diperiksa. Memang di dalamnya banyak CD lagu dan film yang dibeli selama 2 tahun di Taiwan. Setelah tanya jawab sekitar 5 menit, akhirnya dilepas. Lagian antrian orang di belakang juga semakin banyak. Saya yang waktu itu di belakang Santo cepat-cepat nyelonong dan pergi. Selain bawa CD yang banyak, saya juga bawa XO (minuman) untuk oleh-oleh. Untungnya lewat dengan sukses.

Diluar, ortu Santo sudah menunggu. Dan kami berdua diangkut dan dibawa pulang ke Bogor. Setelah mandi, beresin barang bawaan dan istirahat, malamnya langsung jalan-jalan dan ketemu dengan teman Santo. Ngobrol.
Keesokan harinya ke Jakarta, jalan-jalan dan sekalian cari money changer (mc). Mau tukar NT taiwan ke Rupiah. Putar-putar sampai 2 jam ngga nemu mc yang cocok. NT ditawar murah. Hampir putus asa, dan akhirnya lihat ada tulisan mc kecil. Sebenarnya lebih tepat disebut toko sepeda daripada money changer. Soalnya ruko itu isinya sepeda, tulisan mc nya kecil. Sempat ragu untuk masuk.

Setelah parkir dan coba tanya untuk memastikan apakah benar-benar mc dan bukannya toko sepeda, akhirnya kami dipersilahkan masuk. Ternyata mc nya ada di lantai 2, memang kecil sih. Tapi harga yang ditawarkan menarik. Paling tinggi dibandingkan semua mc yang telah kami kunjungi selama 2 jam. Setelah tawar-menawar, akhirnya sepakat.
Gara-gara keliling cari mc, perut jadi lapar. Diajak Santo makan mie. Pulangnya mampir ke supermarket belanja dan pulang ke rumah.

Di Bogor cuma jalan-jalan dan mencoba makanan khas disana. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan lagi ke Jogya untuk ketemu dengan adik saya.

No comments:

Post a Comment