30 March 2009

Mari Berkebun


Lihat kebunku, penuh dengan bunga.
Ada yang putih dan ada yang merah.
Sekali-kali, kusiram semua.
Mawar, melati banyak yang mati.

Tahun 2006 lalu. Lagi demam adenium (kamboja). Masih ingat dengan jelas waktu pertama kali beli adenium di jalan Irian Barat ( pasar ikan hias di Surabaya, tapi banyak juga jual bunga, dan hewan piaraan lainnya ). Waktu itu ada 2-3 orang yang jual, saya dekati salah satunya sambil mendengar pembicaraan antara pedagang dengan seorang Ibu yang mau beli.
Sambil membawa poster yang berisi katalog bunga ( sekarang saya tahu kalau itu punyanya Godong Ijo Nursery ). Pedagang itu dengan Pede nya menjelaskan sambil memilih beberapa adenium dari bijian yang umurnya baru sekitar 3 bulan. Ini jenis “My Country”, Kalau itu Harry Potter, terus yang itu merah bunganya (jenis Shangrilla).
Saya ikut tertarik dan akhirnya minta dipilihkan 3 pohon @ Rp.7.500,-

Ternyata memang benar kalau Adenium itu beracun, saya salah satu korbannya.
Racun Adenium membuat saya ingin terus memperbanyak koleksi. Saya mulai membongkar koleksi tabloid Agrobis, Trubus dan Flona, cari artikel tentang Adenium.

Di tempat kerja lebih gila lagi (dekat Gresik, sentra adenium), seminggu minimal 3 kali saya minta ijin keluar pada waktu istirahat, kemudian dengan teman kerja jalan-jalan pakai sepeda motor keluar masuk kampung untuk mencari Adenium. Personalia sampai hapal kalau saya minta ijin, katanya: “ Mau beli bunga ya?”... Saya cuma nyengir.
Cuma dalam beberapa bulan koleksi jadi banyak. Kebanyakan sih dikasih orang, tukar atau grafting sendiri. Depan dan sekeliling rumah penuh dengan bunga. Bahkan sampai merambah ke atas. Di tembok dan atap. Selain adenium, juga koleksi beberapa macam euphorbia, anthurium gelombang cinta dan Red Sumatra.

Rajin bangun pagi, jam 5 bahkan kadang kurang dari jam 5 sudah bangun. Nyiram, ganti pot, kasih pupuk, bersihkan rumput, atau kadang cuma sekedar melihat aja. Malam hari, pulang kerja juga gitu. Langsung nyiram bunga.
Awal 2009 mulai ngga urus kebun, boro-boro kasih pupuk atau ganti pot. Nyiram aja cuma jarang. Beruntung langit masih berbaik hati dengan menurunkan hujan. Adeniumnya banyak yang protes, daunnya berguguran, jarang berbunga bahkan ada yang sampai bunuh diri.

Maret awal saya kembali merawat kebun. Bersihkan rumput dan nyiram lagi. Sekarang sudah banyak yang mulai berbunga. Pokoknya disempatkan, kalau ngga bangun pagi berarti malamnya harus siram. Minimal seminggu 1 atau 2 kali.
Lihat kebunku, sekarang penuh bunga lagi...
Penuh juga dengan kupu-kupu yang warna-warni. Dan sayangnya sebelum jadi kupu-kupu, harus tahan dulu melihat ulatnya berkeliaran dan nempel di sana-sini.
Hijaukan bumi. Selamatkan dunia.

No comments:

Post a Comment