30 March 2009

Bandung


Akhirnya skripsi berhasil juga diselesaikan, ada sedikit perbaikan sih. Sama dosen pembimbingnya disarankan untuk mengurangi jumlah halamannya. Wah, untung juga ya. Bisa hemat biaya fotocopy. Selesai skripsi masih harus ujian negara di Bandung. Ada 2 mata kuliah. Waktu itu yang berangkat kesana ada sekitar 20 orang. Nginap satu malam, besok paginya lansung ujian. Hasilnya juga langsung diumumkan. Hampir lima tahun menuntut ilmu, akhirnya tiba juga saatnya untuk turun gunung dan mengamalkan ilmu.

Begitu dinyatakan lulus, langsung keluar cari telepon umum. Yang pertama dihubungi sudah pasti ortu tercinta. Kebetulan mama yang terima telponnya. Meski ngga banyak yang diomongkan, tapi dari nada suaranya kedengarannya beliau senang dan bangga ( ah... atau itu cuma perasaan saya aja yang ge er..). Terus telpon Sud dan teman yang di Jogya, langsung ditanya sama mereka, “kapan balik lagi ke Jogya?”

2 hari 1 malam di Bandung, sayangnya ngga sempat kemana-mana. Sibuk mikirin ujian. Dan begitu selesai ujian juga ngga ingat untuk jalan-jalan. Maunya malah cepat-cepat kembali ke Jogya (soalnya di Karawang sudah ngga ada lagi urusan kuliah, paling tinggal tunggu wisuda).

Tahun 1998 di wisuda, waktu itu saya masih di Jogya, sehari sebelum wisuda ada gladi resik tata cara wisuda. Habis itu waktunya saya gunakan untuk ketemu dengan teman kuliah. Ohya, untuk urusan dokumentasi secara khusus didatangkan tukang foto dari Jogya yaitu Sud. Ortu dan saudara lainnya ngga bisa datang. Rencananya malah saya disuruh pulang sama Sud kalau sudah selesai wisuda.

Berangkat dari Jogya bareng Sud naik kereta api malam. Rencananya mau turun di Cikampek, terus ke rumah Om nya Ali di Cikalong. Di tiket tertulis tujuan akhir Jakarta. Dengan PD nya langsung aja naik. Subuh sekitar jam 4, ada pemeriksaan tiket. Iseng-iseng saya tanya, “Pak, nanti berhenti di Cikampek ya?”. Petugasnya memandang saya dengan heran dan menjawab, “Ngga.”
Saya langsung panik, masa harus jalan-jalan dulu ke Jakarta dan nanti balik lagi ke Karawang. Akhirnya saya dekati lagi petugasnya dan menjelaskan kalau saya mau turun di Cikampek. Mungkin dalam hati petugasnya ngomel, “Lu kira naik angkot atau becak ya, seenaknya aja mau berhenti.” Tapi untunglah bapak petugasnya lumayan baik, saya ditawarkan untuk nego dengan masinisnya. Ternyata harus bayar sebagai uang jasa. Memang kereta apinya ngga berhenti total di stasiun Cikampek, cuma waktu melewati Cikampek , KA nya dipelankan. Saya dan Sud disuruh melompat. Sukses dan selamat.

Pas hari wisuda, saya dan teman yang di Cikampek datang telat. Gara-gara berkunjung dulu ke tempat Cek Kong. Darisana diantar pakai mobil oleh An. Sampai di kampus acara sudah dimulai. Iring-iringan orang yang mau diwisuda sudah berjalan. Begitu sampai tempat parkir langsung turun dan dengan cepat memakai baju wisuda (mungkin kecepatannya hampir sama dengan Clark Kent yang berubah jadi Superman). Dilanjuti dengan lari-lari mengejar dan kemudian menyusup ke dalam barisan anak-anak fakultas ekonomi. Ya... akhirnya.
Selesai acara wisuda dan foto-foto sebentar dengan teman. Habis itu harus kembali lagi ke Jogya.

No comments:

Post a Comment