28 March 2009

Jogya 2


Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogya.
Yogyakarta ( KLA Project )

Tadinya mau nyusun skripsinya di Karawang aja, tapi ngga ada komputer. Pakai komputer yang di rental kok lambat dan ngga efisien. Akhirnya saya putuskan untuk balik ke Jogya. Kebetulan adik saya sudah pindah kost, sekarang dia tinggal sama dosennya di Perumahan Duta Wacana. Dan yang paling penting, bisa pakai komputernya. Lagian banyak pakar dan contoh skripsi di sana.
Kali ini naik kereta api, dari stasiun kota ( Jakarta ) dan turun di stasiun tugu ( Jogya ). Berangkat sore dan sampai Jogya sudah hampir jam 11. Sud ngga bisa jemput. Terpaksa kembali lagi berurusan dengan becak. Kali ini tugasnya lebih gampang dan tanpa ada perjanjian. Cuma minta diantarkan ke penginapan murah yang terdekat. Dapat yang di dekat daerah Malioboro. Sampai di sana langsung mandi dan tidur. Pagi, sekitar jam 7 dijemput Sud pakai sepeda motor.

Hampir satu bulan di Jogya, berkunjung ke UKDW dalam rangka menyusun skripsi. Selain itu kembali kumpul lagi dengan teman-teman yang suka jalan-jalan. Biasanya pakai sepeda motor, paling sering ke Parang Tritis (karena ada teman yang rumahnya dekat sana). Bukan ke pantainya yang ramai, tapi pantai yang lain, dekat sana tapi sepi. Di sana sambil melihat sun rise dan sun set, sering berkhayal kalau tiba-tiba nemu kotak harta karun yang terdampar. Tapi ngga pernah dapat harta karun, yang sering ketemu cuma sampah. Kadang kalau beruntung bisa dapat sandal jepit, sayangnya cuma sebelah. Coba kalau sepasang, khan bisa dipakai atau dijual.

Ada lagi teman yang rumahnya di Parakan (dari Magelang masih terus lagi). Kalau kesana pakai sepeda motor hampir 2 jam perjalanan. Sampai pernah saya berkomentar seperti ini,” Rumahnya Meg saking jauhnya sampai-sampai kalau dia bangun pagi terus berdiri di loteng rumahnya, darisana akan kelihatan negara Vietnam.” Tapi disana enak kok, dingin. Mungkin karena sudah dekat dengan Dieng. Pernah kami mau ke Dieng, tapi baru setengah jalan sudah balik lagi. Langitnya gelap dan mau hujan.

Saya lebih senang kalau main ke pantai, makanya sering ke parang tritis karena dekat. Ada pantai yang lebih bagus, di dekat Pantai Baron, Krakal dan Kukup. Pantainya masih bersih dan kelihatan ikannya. Cuma perjalanannya lumayan jauh.

Pokoknya kalau ada waktu dipakai buat jalan-jalan, bisa pagi, siang, sore dan bahkan malam. Pernah berangkat jam 9 atau 10 malam, pakai sepeda motor 2 boncengan, jadi 4 orang. Saya sudah lupa nama tempatnya, lumayan jauh. Arah ke daerah Prambanan, cuma agak naik gunung. Disana istirahat dan ngobrol sampai jam 3 pagi. Terus salah seorang teman usul ke Parang Tritis, khan ada teman di sana. Semuanya langsung OK dan berangkat. Bayangkan, ngga tidur, baru dari daerah gunung, sekarang mau ke pantai.

Jalanan masih sepi, matahari masih ada di bagian yang lain. Saya waktu itu yang di depan. Kira-kira 100 meter arah depan di samping jalan, saya melihat bentuk seperti orang. Cuma ngga yakin karena jauh dan masih gelap, semakin dekat gambaran itu semakin jelas, dan saya jadi merinding. Seperti orang, tapi terbungkus kain dan... Tiba-tiba dia melompat-lompat. Saya bingung, sepeda motor jalan dengan kecepatan lumayan cepat. Ngga mungkin bisa ngerem mendadak dan berhenti. Cuma bisa pelan sedikit. Semakin mendekat saya semakin merinding sambil komat-kamit dalam hati, “Ngga apa-apa, ngga apa-apa, cuma salah lihat.”
Akhirnya, setelah dekat baru kelihatan jelas. Ternyata itu adalah bapak-bapak yang lagi berdiri di pinggir jalan pakai sarung. Mungkin karena kedinginan, makanya sarungnya dinaikkan ke kepala dan sambil lompat-lompat. AH...... leganya, Dasar....kirain apa.........

Sebelum ke pantai, mampir dulu ke tempat kost teman, ngajak dia. Jam 5 pagi lebih dikit sampai sana. Bangunin dia. Ngga enak juga sama tetangga, tapi cuek aja. Habis itu langsung berangkat menuju rumah teman yang di daerah Parang Tritis, lihat matahari terbit di sana. Sayangnya ngga bisa lama-lama, harus segera balik ke Jogya. Ada teman yang harus kerja. Capek dan ngantuk, tapi senang dan puas.

No comments:

Post a Comment