26 March 2009

Jakarta


Kalau percaya dengan jodoh, mungkin jodoh saya adalah Cai, dari SD sampai SMA satu kelas, terus setelah kuliah di Karawang juga ketemu dia. Waktu itu Cai lagi ada proyek kilang padi di daerah Cikalong. Setelah kembali ke Karawang, saya ditawari kerja jaga toko beras di tempat salah satu kliennya di Jakarta.

Kuliah sudah mau habis, tinggal ujian dan skripsi. Lagian kalau ada urusan kuliah, saya boleh libur. Makanya tawaran kerja itu saya terima. Kebetulan Cai tinggal di dekat sana, jadi bisa ketemu. Dapat kerja, dapat uang,dapat pengalaman, dan dapat jalan-jalan.
Kerjanya sih biasa aja. Selain menghitung harga pokok beras, juga melayani pembelian. Kadang juga bantu angkat dan susun beras. Tempatnya ruko 3 lantai. Lantai 1 sebagai toko, lantai 2 dan 3 tempat tinggal karyawan dan tempat penyimpanan barang. Karyawannya cuma 3 orang termasuk saya. Pemiliknya punya rumah lagi di dekat sana. Jadi datangnya cuma pagi dan malam hari kalau sudah tutup toko biasanya pulang.

Cai sering datang, kalau malam minggu biasanya nonton film. Habis nonton dilanjutkan dengan main video games. Setelah itu baru keliling kota. Paling sering ke daerah Kebayoran, lihat balapan liar. Kadang tidur di tempat Cai dan pagi-pagi diantar ke toko lagi soalnya langsung kerja. pernah juga keliling sampai pagi dan langsung kerja. Jaga toko sambil ngantuk. Kalau ngga ada Cai ngga bisa kemana-mana. Selain ngga tahu jalan, juga ngga ada kendaraan. Pernah satu kali harus ke Karawang, ke rumah dosen untuk ngurus masalah ujian negara. Malam jam 6 langsung naik sepeda motor sama Cai. Perjalanan sekitar 1,5 jam. Begitu sampai dan urusannya beres langsung balik lagi ke Jakarta. Untung aja ada Cai.

Cuma 3 bulan kerja di Jakarta, saya minta berhenti. Soalnya harus nyusun skripsi. Bosnya agak keberatan, bahkan sampai tanya, “Kenapa berhenti? Gajinya kurang ya?”. Setelah dijelaskan akhirnya mau mengerti. Dan akhirnya sayapun dilepaskan dengan terpaksa dan berat hati. Selain nyusun skripsi, alasan lainnya berhenti kerja adalah Cai. Dia juga mau pergi kerja di Taiwan, sama seperti C.Seng.
Jauh hari sebelumnya Cai sudah ngomongin masalah ini dan minta pendapat saya. Waktu itu dia bingung menentukan pilihan. Saya cuma memberi perumpamaan ke Cai seperti ini...
Misalnya sewaktu kamu ujian, terus ada salah satu soal yang ngga bisa kamu jawab. Kamu sebenarnya sudah punya jawaban atas soal tadi, cuma ngga yakin. Terus ada teman yang mau memberikan contekan jawaban, tetapi juga ngga yakin apakah itu benar. Apa yang akan kamu lakukan?
Saya pribadi memilih jawaban sendiri, meskipun nantinya itu salah. Daripada memilih jawaban dari orang lain dan juga salah. Bisa menyesal dan kesal setengah mati. Kalaupun jawaban orang lain benar juga ngga apa-apa, itu sudah usaha saya yang maksimal.
Percaya diri, tentukan sikap dan pilihan, jalankan.

No comments:

Post a Comment