23 March 2009

Back To LP


Sejak berangkat ke Karawang tahun 1993, saya belum pernah lagi ke Lubuk Pakam. 3 tahun kemudian, waktu liburan kuliah saya disuruh untuk kembali.
Senang rasanya mendapat undangan untuk pulang. Daripada bengong di tanah orang, lebih baik pulang kampung.
Pertama kali berangkat ke pulau Jawa pakai truk, sekarang waktunya pulang ada peningkatan. Pakai bus AC. Berangkat dari terminal Cikampek. Butuh sekitar 3 hari 2 malam untuk sampai LP.

Kondisi fisik harus fit, busnya jalan terus nonstop. Berhenti cuma untuk makan. Yang repotnya jam berhenti ngga teratur. Mungkin karena sudah ada kesepakatan antara pemilik bus dengan rumah makan, jadi kalau belum sampai rumah makan yang ditentukan busnya ngga berhenti.

Di Padang ( Sumatera Barat ), mobilnya bermasalah dan harus ganti mobil. Waktu itu sudah tengah malam dan terpaksa menunggu besok paginya baru berangkat. Bosan karena sudah lama di mobil terus, saya ngga tidur malam itu. Jalan kesana-kemari. Terus lihat ada yang jual sate . Makan sate padang di Padang.

Paginya sekitar jam 9 busnya baru berangkat. Tempat duduk juga dipindah-pindah. Saya kebagian duduk di paling belakang. Sempit dan berdempet-dempetan dengan penumpang lainnya. Tapi saya sudah ngga peduli, yang penting cepat sampai rumah. Baru sebentar duduk di mobil, sudah diserang kantuk (hasil dari bergadang semalam). Ngga bisa tahan sama sekali, kepala saya kadang jatuh ke kiri, kadang ke kanan. Tetangga yang duduk di sebelah kiri dan kanan protes. Saya yang masih setengah pingsan waktu itu cuma sempat menangkap beberapa kalimat dari percakapan mereka. “Kepalanya pasti keberatan”. Wajar saja mereka berkomentar seperti itu, karena selain kepala saya besar, waktu itu rambut saya lagi gondrong, terus kepalanya ngga bisa diam dan oleng terus seperti mainan mobil yang kepalanya bisa goyang. Cuek sajalah, toh cuma bentar dengar komentar mereka. Setelah itu saya sudah benar-benar ngga sadarkan diri. Beruntung malam sebelumnya saya bergadang, jadi bisa tidur nyenyak di bus yang sempit.

Singkat cerita, saya sampai juga dengan sukses di LP. Memang banyak perubahan. Rumah sudah berubah, sekarang tinggal koko saya, istri dan anaknya. Ortu sekarang usaha di Serbelawan, Adik yang cowok sudah kuliah di Jogya, adik yang cewek sekolah di Medan.

No comments:

Post a Comment