02 April 2009

State of Fear


Judul : State of Fear ( Kondisi Ketakutan )
Pengarang : Michael Crichton
Tebal : 627 halaman
Lama baca : 25/03/2009 s/d 02/04/2009
Nilai : Bagus

Michael Crichton adalah salah satu pengarang favorit saya. Di rumah ada 9 buku yang bahasa Indonesia dan 2 buku yang bahasa Inggris. Semuanya sudah saya baca, kecuali yang State of Fear yang bahasa Inggris. Next masih belum diterjemahkan, saya sudah baca. Ceritanya tentang mutasi genetika. Katanya itu novel terakhir beliau sebelum meninggal karena kanker tanggal 4 November 2008.

A Case of Need, Congo, Disclosure, Jurassic Park, Prey, Rising Sun, Sphere, State of Fear dan Time Line. Selain itu ada Air Frame dan The Lost World, sudah baca juga sih dan sampai sekarang lagi cari bukunya untuk dikoleksi. Kalau kebetulan ada yang punya dan mau jual, silahkan hubungi saya ya.

Lahir tanggal 23 Oktober 1942 di Chicago, Illinois, USA. Lulusan sekolah kedokteran Harvard dengan summa cum laude. Ingat ER ( Emergency Room ), salah satu serial TV yang terkenal. Disana Michael Crichton sebagai produser dan penciptanya. Masukkan saja kata kunci Michael Crichton di search engine atau di wikipedia, akan keluar banyak informasi tentang beliau.

State of Fear menceritakan tentang kondisi alam. Yang banyak disinggung adalah isu pemanasan global. Setelah baca buku ini, apa yang saya kira benar ternyata belum tentu benar. Banyak informasi, detail dan referensi yang diberikan untuk mendukung ataupun membantah setiap percakapan antar tokoh di dalam cerita. Bahkan disertai diagram dan grafik.

Memang cukup tebal bukunya (627 halaman). Dan ini buku Michael Crichton terbitan Gramedia yang ukurannya besar. Dari halaman 607 – 627 isinya daftar pustaka. Bayangkan... 20 halaman. Padahal skripsi saya aja ngga ada separuhnya. Mungkin waktu beliau buat skripsi isinya daftar pustaka semuanya.

Kembali lagi ke buku State of Fear. Dalam cerita ini, semua ternyata bisa dibuat. salju longsor, banjir, tornado. Dan itu cuma buat menguatkan pernyataan yang diyakini. TV dan koran dijadikan alat untuk mendukung semuanya. Informasi cuma dikutip sedikit atau sebagian sehingga menimbulkan bias.

Setelah membaca buku ini saya jadi berpikir. Misalkan kalau kita diberitahu kalau ngga boleh makan telor karena kolesterol, apakah langsung kita menjauhi telor? Bagaimana kalau bencana dan kecelakaan sengaja dibuat untuk menciptakan adanya berita. Katanya yang menguasai informasi dan teknologi akan menguasai dunia. Benarkah?

No comments:

Post a Comment