24 March 2009

Bita


Waktu SMP, pernah dikasih Om anjing jenis Boxer. Itu lho, anjing yang mukanya melas, seperti kakek peot yang penuh keriput meskipun umurnya masih imut. Cuma sayangnya cacat. Kakinya cuma 3,5. Kaki depan sebelah kanan cuma separuh. Tapi biarlah, Boxer khan jenis mahal dibandingkan dengan anjing biasa. Ibarat mobil, ini adalah BMW. Masih mending dapat mobil BMW meskipun rodanya cuma tiga setengah, daripada dikasih BMW (Becak Merah Warnanya) yang rodanya Empat.

Ngga tahu gimana caranya, tahu-tahu anjing itu dipanggil “Bita”. Karena masih kecil dan belum bisa jalan dengan kondisi kaki seperti itu maka setiap kali selesai dikasih makan, Bita saya gendong dan ajak untuk PUP/BAB.

Setelah agak besar dan bisa jalan sendiri, Bita seperti anjing lainnya Bita doyan juga jalan-jalan. Berkunjung ke tetangga. Ngga pandang bulu dan warna, semuanya diajak berteman. Ya, gara-gara itu Bita dapat oleh-oleh. Badannya diserang kutu.

Orang dirumah ngga tahu. Malam hari kadang-kadang Bita suka masuk ke kamar tidur kami. Disana Bita meninggalkan sobat-sobat kecilnya di kamar. Beberapa sobat kecil itu mungkin terlalu aktif dan hobby travelling. Mereka berkeliaran dimana-mana. Pagi hari waktu saya bangun dan merasa aneh. Kok di daerah ketiak agak gatal. Setelah buka baju dan intip, ternyata ada seekor kutu yang lagi asyik kemping di sana.

Hari itu juga kamarnya disucihamakan. Bukan cuma itu, Bita juga dikenakan sanksi dan ngga boleh lagi berkunjung ke kamar. Apalagi sampai nginap disana. Acara berkunjung ke tetangga juga dibatasi. Harus sering mandi dan dikasih obat kutu.

No comments:

Post a Comment